Seni Bebas Nilai

“Bebas nilai” merupakan dua kata yang sarat makna. Kata pertama adalah “bebas”:.Kata bebas ini menunjukkan aura kemerdekaan, baik dalam bersikap, bertindak atau pun berwawasan. Bebas juga boleh diterjemahkan sebagai “lepas dari ketergantungan”, baik yang terkait denghan tata nilai atau kelembagaan. Bebas juga sah untuk disebut “tidak terikat”, apakah karena ikatan emosi atau pun struktur. Tapi, tidak keliru pula bila anak-anak muda menyatakan bahwa bebas itu identik dengan tidak ada aktivitas. Dan lain sebagainya lagi makna terkait dengan kata bebas ini.



Lalu apa yang dimaksud dengan “nilai”. Beberapa kalangan menyatakan bahwa yang disebut dengan nilai adalah sebuah norma/tatanan/aturan, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi maupun budaya. Nilai juga boleh dimaknai sebagai ukuran yang terkait dengan prestasi seseorang, kelompok atau bangsa. Nilai tidak salah juga bila dipersepsikan sebagai sebuah pertanggungjawaban atas apa-apa yang telah diperbuat, baik dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Sekarang apa sesungguhnya makna dari kalimat “bebas nilai” itu sendiri ? Sebagian orang akan mempersepsikannya sebagai “non partisan”. Boleh juga dimaknai “independensi”. Tidak salah juga kalau ada orang yang mempersepsikannya “tidak terikat” atau “tidak terkooptasi”, baik oleh kekuatan atau kekuasaan tertentu. Bebas nilai jelas berada “di atas arus” dan tidak “ikut arus” . Bebas nilai juga adalah suasana yang tidak berpihak, tapi berada di garis tengah. Bebas nilai umumnya tetap konsisten dan komit terhadap prinsip kebenaran yang diperuntukan bagi kemaslahatan hidup ummat manusia.

Kalau “bebas nilai” dianggap sebagai sebuah “karakter”, maka yang menjadi perekat nya adalah berharmoninya kekuatan keyakinan, kekuatan akal dan kekuasaan rasa, yang terejawantahkan lewat sebuah perilaku yang senantiasa menjunjung tinggi hakekat kebenaran dan keadilan.

Inilah beberapa catatan terkait dengan makna bebas nilai, yang tentu saja dalam penerapan nya bakal ditemukan fenomena-fenomena yang tidak homogen. Bahkan mungkin saja ada yang mempertanyakan apakah ada yang disebut dengan “bebas nilai” dalam kehidupan ini ?